Akhir-akhir ini, aku sering merenung saat melihat hujan deras turun di kota. Jalanan cepat tergenang, got meluap, dan banjir menjadi langganan. Rasanya makin jelas bahwa sistem drainase kita memang sudah “kelelahan”. Tapi belakangan aku menemukan konsep menarik: green drainage. Dan jujur saja, aku langsung tertarik karena idenya begitu sederhana, alami, tapi revolusioner. Artikel kali ini akan membahas tentang Green Drainage Solusi Alami untuk Kota yang Lebih Baik.
Apa Itu Green Drainage?
Green drainage—atau drainase hijau—adalah cara mengelola air hujan dengan meniru proses alami. Daripada buru-buru membuang air ke selokan besar, sistem ini justru memperlambat, menyerap, bahkan menyaring air langsung di tempat ia jatuh. Caranya? Lewat taman hujan, permukaan yang bisa meresap air, dan saluran vegetasi yang indah tapi juga fungsional.
Jadi, alih-alih trotoar beton yang memantulkan dan mengalirkan air, kita bisa pakai paving blok yang menyerap air. Alih-alih lapangan rumput kering, kita bisa punya taman hujan kecil yang jadi rumah bagi kupu-kupu, lebah, dan air yang bersih.
Kenapa Aku Suka Konsep Ini?
Bagi aku pribadi, green drainage itu bukan cuma tentang teknis mengalirkan air, Ini tentang cara berpikir baru: bahwa solusi alami perkotaan bisa bersahabat dengan alam. Aku suka gagasan bahwa kota tidak harus membenci air hujan—kita bisa belajar hidup berdampingan dengannya.
Selain itu, ada banyak kelebihan:
- Mencegah banjir, karena air langsung diolah di tempat, bukan dibuang jauh-jauh.
- Lebih cantik, karena banyak elemen hijau yang membuat lingkungan terasa adem.
- Lebih sehat, karena membantu menyaring air dari polutan.
- Dan ya—lebih hemat dalam jangka panjang karena perawatannya lebih simpel.
Bagaimana dengan Kota-Kota di Dunia?
Ternyata konsep ini bukan sekadar angan-angan. Kota seperti Singapura dan Portland sudah menerapkannya. Di Singapura, mereka punya proyek “ABC Waters” yang mengubah saluran air jadi ruang publik yang aktif dan asri. Hujan bukan masalah di sana—bahkan jadi bagian dari desain kota.
Indonesia Bisa, Asal Serius
Kalau dipikir-pikir, Indonesia ini punya peluang besar. Kita sering kena hujan, punya tanah yang subur, dan masyarakat yang kreatif. Sayangnya, masih banyak yang belum sadar soal pentingnya sistem hijau ini. Masalahnya klasik: regulasi kurang mendukung, lahan terbatas, dan kadang memang kurang edukasi.
Tapi aku percaya, kalau makin banyak orang tahu soal green drainage, makin besar juga dorongan untuk berubah. Bayangkan kalau tiap rumah punya taman resapan kecil, atau tiap gang punya saluran hijau yang cantik dan fungsional?
Penutup: Kota yang Berdamai dengan Alam
Menurutku, green drainage itu bukan sekadar solusi teknis. Ini adalah filosofi kota yang lebih bijak. Kota yang tidak ingin mengalahkan alam, tapi merangkulnya. Dan siapa tahu, suatu hari nanti, kita bisa hidup di kota yang tidak lagi takut pada hujan.antu bikin kota jadi tempat tinggal yang lebih nyaman dan tahan terhadap perubahan iklim.
Jika anda tertarik dengan drainase bisa kunjungi website kami dengan cara klik disini!
No responses yet